-->

Waktu dan Usia

Post a Comment
Waktu mengubah semua hal, kecuali kita.
Kita mungkin menua dengan berjalannya waktu, tetapi belum tentu membijak.
Kitalah yang harus mengubah diri kita sendiri.

Aku sadar dengan usiaku yang sudah tidak bisa dikatakan remaja. Kepala dua sudah masuk golongan dewasa. Keterlambatanku sewaktu di SMA menyebabkan aku banyak bergaul dengan teman-teman yang berusia lebih muda dari diriku di saat kuliah. Namun ternyata hal ini bukannya membuat aku lebih dewasa, tapi justru bersikap kekanak-kanakan. Kadang aku berpikir, siapa yang lebih tua atau lebih dulu lahir? Aku atau mereka? Seakan usia yang ku lalui lebih dulu berlalu begitu saja tanpa bekas. Walau begitu, aku menikmati setiap perbuatan manjaku terhadap mereka, sesuatu yang sulit ku dapatkan dari orang tuaku untuk saat ini.

Kadang di kelas, rasa malu atau sebagainya masih ku rasakan terhadap teman-temanku yang cowo. Menganggap mereka sebaya dan memang sebenarnya begitu. Tapi kalau ada yang bicara hati, jujur aku tidak berminat. Karena tetap saja, aku lebih tua satu atau dua tahun dari mereka. Walau begitu, dalam pergaulan aku memposisikan mereka sebagai non mahram yang sudah dewasa.

Pernah suatu ketika, salah satu temanku yang cowo dapat masalah. Rasanya aku ingin menghiburnya dan berlaku seperti kakak. Aku teringat sepupuku di rumah. Usia mereka sama, hanya pengalaman yang mungkin membedakan mereka. Jika temanku itu sekarang duduk di bangku kuliah bersamaku, maka sepupuku masih SMA. Tapi tetap saja, usia mereka sebaya.

Hal yang sama terjadi setiap kali aku menghadapi seorang cowo, kalau dilihat umur, semua ku anggap adik. Dan jika mereka mulai memasuki zona teman-teman perempuanku, salah satu sisi hatiku berbisik mereka masih anak-anak. Ah, aku ingin menegur mereka. Bersikap sesukaku seperti terhadap sepupuku sendiri. Tapi aku harus sadar, mereka adalah orang bebas. Dan aku hanya bisa mengingatkan sebagai sesama muslim.

Tahukah kamu wahai temanku, sahabatku, saudara-saudariku. Aku sadar dengan sikapku yang masih sering kekanak-kanakan. Tapi dalam hatiku ada rasa sayang seorang kakak kapada adiknya terhadap kalian semua. Hanya saja, rasa itu kadang hanya bisa aku simpan dalam hati dan sulit kuungkapkan. Tapi rasa sayang ini akan selalu ada, karena aku menyayangi kalian.

Related Posts

Post a Comment