Pernah nggak sih ngerasa kangen banget ma rumah, tapi ga tau mo ketemu siapa.. hanya ingin menghilang dari berbagai kepenatan ini. dari berbagai hal yang tidak kau mengerti.
Dan aku salalu merasakannya. Padahal apa yang bisa kulakukan dengan kamar sempit yang harus kubagi tiga dengan saudaraku yang lain. Dengan lemari yang sudah tidak menerima pakaianku karena sudah penuh, hingga selama sebulan pakaianku tidak keluar dari koper. Atau dengan rak buku yang memuat buku palajaran kami sejak SD. Entah mengapa aku tidak pernah tega untuk membuangnya walaupun juga tidak membukanya lagi.
Atau mungkin aku rindu dengan kandang ayam yang ada di samping rumahku. Dengan jujur aku katakan posisi kandang ayam tersebut sangat tidak sesuai dengan standar kesehatan yang ku pelajari, di tambah tanah becek yang ada di area kekuasaan para ayam tersebut. Tapi mereka harus rela, karena orang tuaku tidak mengizinkan mereka keluar dari tanah seluas 12x8 meter tersebut. Dan aku harus rela bertemu mereka saat menjemur pakaian setiap hari. Aku tidak boleh lupa untuk memasang penjepit pakaian agar tidak jatuh ke atas kotoran mereka.. dan yang pasti aku harus memperhatikan setiap langkahku agar tidak menginjak sesuatu yang tidak menyenangkan.
Atau mungkin aku merindukan ikan yang harus ku bantai setiap hari. Walaupun setelah pergulatan tersebut aku harus merelakan tanganku yang penuh goresan sirip mereka. Walaupun bersisik dan mungkin karena sisiknya, tubuhnya yang licin harus ku pegang erat-erat. Karena kalau tidak, aku harus berlomba dengan para itik yang kurang ajar itu untuk memperebutkan ikan. Kalau ikan itu sampai terlepas dari tanganku, para itik langsung beraksi, dan jika ikan sudah ada dalam moncongnya, ia akan berlari ke bawah rumah ku yang cuma setengah meter. Buruknya aku harus menunduk ke bawah rumah dan masih gagal untuk mengejarnya.
Setelah para ikan kehilangan siripnya, dan isi perut mereka aku keluarkan, aku harus membersihkan tanganku yang berlendir dengan pisau. Rasanya menyenangkan apalagi berhasil mengumpulkan banyak telur ikan yang berwarna kuning itu. dan setelah aku memberi mereka bumbu, aku harus mencuci tanganku dengan sabun, karena kakakku akan mengomel, mengomenteri aromanya. Kadang aku berpikir, mengapa tidak dia saja yang mengerjakannya.
Namun bisa jadi aku merindukan hutan rumbia yang ada di seberang jalan. Orang tuaku tidak pernah tahu apa yang aku lakukan si sana. Bahkan mereka mungkin tidak tahu aku pergi ke sana. Hutan yang apabila kamu sudah berada di tengahnya, kamu tidak akan tahu lagi mana kiri, kanan, depan ,dan belakang. Hal ini selalu mebuatku deg-degan, berharap tetap bisa pulang dan mencari jalan. Aku bersukur tidak hanya memeliki mata yang pasti akan kebingungan dengan situasi ini. Aku juga menggunakan telingaku untuk mencari sumber suara mobil yang berseliweran dan aku yakin berasal dari jalan raya. Maka ke arah itulah aku melangkah.
Sesampainya ke rumah aku harus segera mengganti bajuku. Karena entah kenapa aku merasakan aroma hutan yang menempel di baju dan badanku begitu mengganggu dan aku tidak mau menghadapi pertanyaan dari yang lain.
Aku juga ingat dengan rumput yang tumbuh liar di samping rumahku. Rumput tersebut tumbuh dengan makmur dan tidak ada sedikit pun niatku untuk mengusiknya. Suatu hari ayahku pernah menyuruhku untuk membersihkan rumput di samping rumah, dengan gaya intelektual aku menolaknya. Itu kan bisa jadi pupuk organik, biarkan saja. Bagiku tempat itu penuh kenangan, tempatku menghabiskan masa kecil dengan berbagai bunga rumput. Aku menemukan bayam palsu, daun sop palsu, dan mungkin berbagai sayur palsu yang jika dimakan bisa menyebabkan keracunan. Tapi ibuku pernah bilang bahwa bayam palsu itu tidak berbahaya.
Aku juga menemukan urang aring tumbuh di sana. Sebenarnya dulu aku tidak tahu namanya, tapi ketika ku lihat iklan sunsilk di TV, aku sadar bahwa itu adalah salah satu tumbuhan favoritku di samping rumah. Dan jika hujan baru saja reda, rumput di samping rumah selalu memberikan kesegaran berbeda. Diantara berbagai hal tersebut, rasa aman dan perlindungan di saat hujan mungkin yang paling berkesan.
Post a Comment
Post a Comment