-->

SMP 1 Pamulang

Post a Comment
Sebenarnya hari ini aku ingin menjadi ibu rumah tangga, membereskan segala hal yang ada di kamarku. Rupanya telpon dan sms Iqoh membuatku berubah pikiran. Maka aku pun kembali ke puskesmas pamulang.

Kelompok 4 IKK yang hari ini terdiri dari aku, Iqoh, Widad dan Harry berangkat bareng. Harry membelikan kami susu kotak. Senangnya, aku kan malas minum susu kecuali dibikinin, he… he.. Rupanya Piti juga mau bareng, jadilah kami berlima naik angkot.

Seperti biasa, agenda kami setelah sampai di puskesmas adalah menonton TV. Sambil melihat-lihat apa yang akan kami kerjakan setelah ini. Dan seperti dimaklumi semua orang, semua stasiun TV sedang ramai membicarakan penggerebekan komplotan Noordin M Top.

Lama menunggu, saatnya isi perut dulu. Seperti biasanya, tongkrongan kami di tempat jajanan depan puskesmas. Aku dan Piti beli bubur ayam setengah, seharga 3 ribu. Harry beli soto, Widad dan Iqoh makan spageti bikinan Anis buat Harry.

Rencana awal agenda hari ini adalah ke posyandu, sekolah, dan di puskesmas. Rupanya tidak ada yang mau ke posyandu. Hampir semua ingin ke SD. Maka diputuskan, aku, Iqoh, Widad, dan Harry ikut dr. Alin ke SMP 1 Pamulang. Piti, Nurul, Kesma dan Waode di puskesmas.

Semula kami akan naik mobil. Berhubung ngga ada yang bisa nyetir, diputuskan kami naik becak saja. Seperti biasa, Harry melakukan negosisi. Hasilnya kami harus bayar 15 ribu. Berhubung kasihan juga melihat abang becaknya yang sudah kakek-kakek, ayuk aja.

Ternyata SMP 1 Pamulang tidak sejauh yang kami bayangkan. Cukup lima menit kami sudah sampai di lokasi. Sesuai prosedur, kami bertanya pada satpam di mana ruang UKS. Rupanya satpam itu sudah kenal betul dengan dr. Alin dan langsung bilang sebelah kanan pojok.

Banyak anak-anak bermain di lapangan, yang berada di tengah-tengah area sekolah. Kami sampai di depan ruangan yang terpampang di depannya kata-kata " UKS.. Kebersihan sebagian dari iman". Maka Iqoh mulai mengetuk pintu, namun tidak ada siapa-siapa. Ruangan itu tampak sepi dan kami berpikir, dimana dr. Alin. Tidak ada satu pun dari kami yang memiliki kontak beliau.

Ketika kami menengok mushalla yang berada di samping. Ternyata tulisan serupa juga dipampang di depannya. Begitu pula sepanjang koridor yang lain. Berarti, ini bukan ruang UKS. Kami kembali menyusuri koridor dan akhirnya tiba juga di ruang UKS sebenarnya.

Di ruang UKS sudah ada dr. Alin dan seorang bidan dari Puskesmas Pamulang. Juga ada seorang petugas UKS di sana. Dr. Alin bertanya siapa yang akan penyuluhan tentang PHBS? Sebenarnya orang yang berkompeten adalah Nurul dan Piti, berhubung mereka ngga ada, aku mengajukan diri dengan menyuruh Harry ikut serta.

Penyuluhan diadakan di kelas samping UKS. Sekitar 20 orang siswa ada di dalam kelas dan semua adalah perempuan. Harry membuka dengan perkenalan. Dan aku yang bertugas menyampaikan penyuluhan. Dengan bekal pamflet dari Nurul, aku mulai bicara. Setelah itu, dilanjutkan penjelasan dari Harry tentang cara mencuci tangan yang baik. Saat sesi tanya jawab, ngga ada yang nanya. Jadi kami cukupkan sampai di sini.

Kembali ke ruang UKS. Iqoh sedang melakukan pemeriksaan golongan darah. Widad sedang memeriksa visus. Harry membantu pemeriksaan berat badan dan tinggi badan. Aku sendiri memeriksa tekanan darah. Setiap hasil pemeriksaan ditulis di KMS remaja.

Sekitar pukul sebelas kurang, pemeriksaan selesai. Kami disuguhi minuman jus jeruk. Alhamdulillah, dapat minum gratis lagi. Sambil menunggu dr. Alin ngobrol, kami foto-foto dulu. Maksudku sekalian foto ruangan.

Saatnya kembali ke Puskesmas Pamulang. Tidak ada becak yang bisa dinaiki. Kata Harry jalan kaki saja. Lagi pula lokasinya tidak jauh. Dan diputuskan jalan kaki.

Tiba di puskesmas, keadaan sudah mulai sepi. Aku ingin membantu yang lain di depot obat. Rupanya tinggal memberekan obat-obatan. Kembali memasukkannya ke dalam botol dan merapikannya dalam lemari. Sebelum itu, aku mencuci tanganku dengan alkohol.

Kertas resep yang tersisa dikelompokkan sepuluh-sepuluh. Total semuanya jadi 144. Dan selesailah tugas kami di puskesmas hari ini. Saatnya kembali ke Ciputat. Yang jelas, kami tidak bisa carter mobil hari ini, karena hanya ada lima orang yang naik angkot. Piti kembali ke rumahnya, nurul naik motor bareng Kesma. Any way, aku ngga menyesal ikut ke puskesmas hari ini.

Related Posts

Post a Comment