-->

Halal bihalal FULDFK

Post a Comment
Ahad, 26 oktober 2008

Jam tujuh kurang lima belas menit. Aku ada janji kumpul di Fathullah untuk berangkat bareng ke Halal bihalal FULDFK di UPN.

Ada SMS masuk dari Dela. “Maaf Del, tunggu bentar ya.”

Sampai sana sudah jam tujuh lewat lima belas. Sudah ada Dela, Icut, dan Ocha. Namun, tidak ada ikhwan seorang pun juga. Ketika aku berusaha membalas SMS Reza, ia datang bersama Ka Ebi farmasi ‘05. Dan akhirnya kami masih harus menunggu lagi, karena Eris dan Aruma belum datang. Kata Ocha, Eris ikut karena danus disuruh ikut. Aku ingat, waktu itu aku yang SMS dia.

Jam delapan kurang lima belas kami ke halte. Ku pikir mau langsung berangkat. Sambil membiarkan kulitku memproduksi vitamin D dengan bantuan sinar matahari, aku menunggu sambil membaca. Rupanya kami masih harus menunggu Aruma yang belum datang.

Pukul delapan akhirnya ia muncul. Setahuku acara mulai jam delapan. Tapi kami baru berangkat dari Ciputat. Sebenarnya aku tidak tahu dimana lokasi UPN. Tapi katanya dekat pasar Pondok Labu, kemudian jalan dikit. Ami sudah lama menunggu kami di pasar dan akhirnya kami minta ia duluan saja, karena sepertinya kami akan lama.

Kami berangkat sebanyak delapan orang. Empat orang akhwat yaitu aku, Dela, Icut, dan Ocha. Tiga orang ikhwan, yaitu ka Ebi, Aruma, dan Eris. Sesampainya pasar Pondok Labu, kami naik angkot 102. tidak jauh, kami sudah sampai ke UPN. Di sana sudah ada Ami yang menunggu kami sejak lama.

Waktu itu sekitar pukul setengah sembilan lebih. Di UPN kami disambut oleh panitia dari sana. Ada yang bernama Eka, Felli, dan Rini sebagai kaputnya. Aku juga bertemu dengan Balqis, temanku pada acara FIMA camp tahun lalu.

Banyak peserta yang datang dari universitas lain. Anggota DEW 3 sebanyak 15 universitas. Tapi ada beberapa universitas yang tidak ada perwakilannya, karena masih belum ketemu kontak personnya. Jumlah akhwat yang hadir sekitar 20 orang, sedangkan ikhwannya aku kurang tahu.

Setelah registrasi kami langsung disuguhi minuman dingin dan roti. Walau pun belum makan, menghabiskannya tetap saja memerlukan perjuangan bagiku. Selain itu juga ada sesi foto-foto. Sekalian untuk mengisi database.

Acara awal tersebut diadakan di hall terbuka didepan lab anatomi. Tapi kami tidak perlu cemas, karena tidak tercium aroma yang tidak diinginkan. Maksudnya aroma formalin.

Memasuki acara inti, diadakan di ruangan yang lebih tertutup, dan ada sekat antara ikhwan dan akhwat. Setelah sambutan dari ketua panitia, ada materi dari seorang ustadz dari fakultas geografi. Kemudian laporan dari berbagai divisi, dimulai dari divisi humas. Saat itu perutku masih kenyang sehabis makan roti yang dihidangkan pagi tadi. Tapi kami masih disuguhi dengan snack lain dalam kotak. Punyaku untuk sementara aku simpan dulu.

Memasuki waktu zuhur, acara diistirahatkan dulu. Yang shalat pada pergi ke mushala. Aku ngobrol dengan anak universitas lain berbagi pengalaman. Waktu itu sedang hujan deras. Jadi susana terasa sejuk. Acara makan siang diadakan di hall depan. Rasanya seperti makan di udara terbuka. Karena tempatnya memang terbuka dengan atapnya yang lumayan tinggi, sehingga menimbulkan kesan bebas. Akhwat membuat lingkaran sesama akhwat, begitu pula ikhwannya.

Kali ini pun hidangan yang dihidangkan cukup banyak. Alhamdulillah aku bisa menghabiskan nasi di tempat makanku karena sebelumnya aku tidak menyentuh kue yang lain. Buah dan kue yang tersisa dibawa masuk lagi ke ruang rapat.

Selanjutnya ada hiburan nasyid dari anak UPN. Kemudian laporan dari divisi DPL,fiansial, KKIA, dan pusat.

Aku jadi sedikit banyak agak mengerti mengenai kegiatan FULDFK. Walau pun mungkin belum bisa berkontibusi banyak disini.

Divisi fiansial berjualan beberapa pin dan juga gantungan kunci. Karena lucu-lucu, maka aku membelinya satu. Kami juga dititipi beberapa gantungan kunci untuk di jual di UIN. Semua ku serahkan kepada Eris karena dia adalah danusnya.

Yang pasti silaturrahmi ini sangat bermanfaat bagiku. Menambah luas pergaulanku dan juga pengetahuanku. Aku senang bisa ikut kegiatan ini.

Perjalanan pulang terasa lebih cepat. Suasana pun terasa hidup mendengarkan obrolan Eris dengan Ocha dan yang lainnya. Saking semangatnya, aku sampai lupa turun dimana dan kue yang ku bawa ketinggalan di tas Ocha.

Related Posts

Post a Comment