Acara dimulai Pukul 12.00, sesuai dengan apa yang dikatakan seksi acara dan apa yang kujanjikan kepada para peserta. Parahnya adalah, baru ada beberapa panitia dan belum ada seksi medis. Rasanya aku mo nangis, cape dengan perjuangan ini, walau aku tahu, panitia lain juga sama capenya.
Setidaknya sie dekdok dah ngasih kupon registrasi, jadi registrasi tetap bisa dilakukan. Untuk rekam medis masih dicari oleh seksi medis. Awal yang kacau sebenarnya. Tapi ini tidak sepenuhnya salah panitia.
Pagi tadi kami harus menjawab 120 soal ujian progress test dengan pensil 2B. Dan ujian baru selesai Pukul 10. Sehabis itu ada pelatihan sirkum untuk asisten dokter, yang ujung-ujungnya baru selesai jam 12. Aku sendiri walau tidak ikut pelatihan, harus ikut rapat BEMJ, CIMSA, dan USMR dengan dr. Syarif, dr. Ahmad, dan dr. Fika.
Akhirnya, setengah 12 aku baru nyampe di gedung psikologi lama. Baru ada Fajar, Agung, dan dari sie peralatan. Harus cepat berbenah dan teng jam 12 acara sudah bisa dimulai.
Sie Acara cukup bisa menghandle acara. Walau belum ada dokter yang datang, peserta disuguhi tontonan kartun anak. Semula aku berpikir tentang Ipin dan Upin, rupanya kartun lain yang juga Islami. Setidaknya aku sekilas melihat tokohnya yang menggunakan kerudung.
Rupanya hanya ada dua dokter yang bisa hadir dalam pemeriksaan fisik kali ini, yaitu dr. Syahfreadi dan dr. Ahmad. Tentu saja mereka dibantu oleh sejumlah panitia yang sepertinya cukup berlebih hingga ada beberapa yang tidak kebagian kerjaan. Tapi, selalu ada yang bisa dikerjakan.
Sebagai Sie Humas yang bertugas di registrasi, aku cukup menjaga di lt.1. Ada 26 orang yang mendaftar. Tapi hanya 21 dari mereka yang hadir. 2 orang menyatakan tidak jadi dan 3 orang tidak bisa dihubungi. Namun ada tambahan 2 orang yang baru datang dan langsung ikut pemeriksaan. Total peserta jadinya 23 orang.
Kami sempat ribet karena beberapa peserta datang agak telat. Sedangkan pemeriksaan berlangsung dengan cepat. Maka pekerjaan kami tidak hanya menunggu, tapi juga menghubungi para peserta. Pukul setengah tiga sudah tidak ada lagi yang datang. Sesuai instruksi, pukul 3 acara pemeriksaan selesai.
Peserta paling muda berusia 3,5 tahun dan paling tua 11 tahun. Paling jauh mungkin dari depok yang punya keluarga di pisangan. Ada juga yang berasal dari Kedaung yang ketika ku tanya dapat info dari mana, katanya suaminya dapat info dari angkot. Aku jadi teringat perjuanganku tadi malam bersama Siti dan Ola.
Anyway, walaupun jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya jumlah peserta kali ini tergolong sedikit. Inilah hasil perjuangan kami dengan berbagai hambatan dan kekurangan kami.
Post a Comment
Post a Comment