Aku bergegas menuju kelas 2007. Tampak sepi tidak ada siapa-siapa. Dari jendela kelas keluar kepala Maqieh.
"Cepat!" katanya.
Sesampainya di kelas, ternyata baru beberapa orang yang datang.
Hari sabtu, 6 Desember 2008 SCOPH CIMSA UIN Jkt mengadakan pelatihan promosi kesehatan. Semua anggota SCOpH diundang, ditambah undangan dari sco lain. Jumlah total peserta yang hadir sekitar 21 orang.
Pukul 09.00 acara dimulai. Pembukaan disampaikan oleh Intan Nur Jannah sebagai LOCO CIMSA UIN. Selanjutnya pembacaan kalam Ilahi. Materi hari ini dibawakan oleh dr.Dwityastuti salah satu staf pengajar di FKIK UIN.
Beliau menjelaskan mengenai apa itu promosi kesehatan (promkes) dan bagaimana cara menyampaikan promosi kesehatan yang baik. Promosi kesehatan yang dilakukan oleh ahli kesmas berbeda dengan dokter. Kesmas memulai promosi kesehatan pada orang yang sehat, sedangkan dokter memulainya pada orang yang sakit.
Mengapa dokter harus peduli pada promosi kesehatan? Dulu, 80% pasien datang untuk diagnosis dan berobat, dan 20% datang untuk konsultasi. Namun semakin berkembangnya pengetahuan dan meningkatnya kesadaran tentang kesehatan, bahwa sehat itu mahal. Maka nantinya sekitar 60% orang datang untuk konsultasi dan 40% datang untuk diagnosis dan berobat. Oleh karenanya, dokter harus menguasai teknik berkomunikasi yang baik dan jangan menjadi dokter robot, karena dokter bukan tukang.
Promosi kesehatan, berbeda dengan promosi biasa. Promkes merupakan suatu program yang terencana dan tidak bisa hanya dilakukan sekali, namun harus kontinyu sampai masyarakat melaksanakan program tersebut. Sedangkan promosi hanya pertemuan sekali seperti halnya penyuluhan biasa.
Sebelum memulai promkes pada suatu komunitas, harus dikaji dalu keadaan komunitas tersebut. Magaimana tanggapan mereka terhadap suatu keadaan atau kasus. Apakah mereka sudah tahu atau belum, peduli atau tidak, sudah bertindak atau belum. Hal ini penting untuk langkah awal promkes itu sendiri, sehingga apa yang akan disampaikan dan dikerjakan nantinya benar-benar mengena terhadap mereka.
Selain penyampaian materi dari dr.Tyas, juga ada sesi tanya jawab. Sesuatu yang dianggap kurang jelas ditanyakan pada forum tersebut. Acara ditutup dengan pemberian tugas berkelompok untuk membuat planing promkes. Makan siang pun dibagikan kepada para peserta. Namun ada juga yang tidak makan, hari itu kan sunat puasa 8 Zulhijjah.
Post a Comment
Post a Comment