-->

Karsinoma serviks

Post a Comment
Karsinoma serviks merupakan kanker genital tersering kedua pada perempuan. Terdiri dari 90% karsinoma sel skuamosa, dan 10% adenokarsinoma, serta bebrapa jenis lainnya. Secara rutin disaring dengan uji papanicolaou (pap) setiap tahun. Faktor resiko mayor adalah infeksi HVP, terutama tipe 16, 18, 31.

Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan epitel kubus mukosa endoserviks. Displasia servikal dan karsinoma insitu (HSIL) mendahului karsinoma invasif. Disebut karsinoma serviks invasive avabila telah menginvasi epitelium masuk ke dalam stroma serviks. Dapat meluas ke dinding vagina, ligamentum kardinale, dan rongga endometrium. Invasi ke kelenjar getah bening dan pembuluh darah dapat menyebabkan metastasis ke organ lain di tubuh.

Tanda dan gejala

Tidak ada tanda atau gejala spesifik. Pada karsinoma invasif dini dapat terjadi sekret vagina atau perdarahan vagina. Perdarahan vagina tersering berupa perdarahan pascakoitus atau bercak antara menstruasi. Tumbuhnya tumor dapat memicu nyeri punggung bagian bawah atau nyeri tungkai akibat penekanan saraf lumbosakralis, frekuensi berkemih yang sering, hematuria dan perdarahan rektum

Diagnosis

Evaluasi dilakukan dengan pemeriksaan dengan inspeksi atau palpasi, keadaan biokimia (fungsi hati dan ginjal), foto toraks, sistoskopi, proktosigmoidoskopi, dan CT scan. Pulasan pap digunakan sebagai uji penapisan untuk mendeteksi perubahan neoplastik, kemudian dilanjutkan dengan biopsi. Kalposkopi dilakukan untuk menentukan daerah yang abnormal.

Pengobatan

Pengobatan karsinoma serviks invasif ditentukan oleh pemeriksaan klinis dan bedah. Metode pengobatan bisa berupa eksisi bedah, terapi iradiasi, kemoterapi, atau kombinasi dari metode-metode tersebut. Displasia servikal prainvasif termasuk karsinoma insitu yang dapat diangkat seluruhnya dengan biopsi kerucut atau eradikasi menggunakan laser, kauter, atau bedah krio.

Related Posts

Post a Comment