-->

frambusia

Post a Comment
Definisi
Penyakit treponematosis menahun, hilang timbul dengan 3 stadium ialah ulkus atau grabuloma pada kulit (mother yaw), lesi non-destruktif yang dini, dan destruktif yang lanjut pada kulit, tulang dan perios
Sinonim  Patek, puru

Etiologi
Treponema pertenue
Tidak dapat dibedakan dengan T.palidum secara merfologik dan serologik

Imunologi
Frambusia yang belum diobati  kekebalan tidak sempurna terhadap Treponema yang sama  reinfeksi dan superinfeksi
Kekebalan silang antara sifilis dan frambusia
Penderita frambusia  kekebalan parsial terhadap sifilis
Penderita sifilis  kekebalan lengkap terhadap frambusia

Histopatologi
Banyak treponema di epidermis
Stadium I
Akantosis dan papilomatosis
Epidermis menunjukkan edema dan eksositosis netrofil  mikroabses
Dermis  infiltrat padat berupa sel plasma, neutrofil, eosinofil, limfosit, histiosit, dan fibroblas
Tidak ada kelainan pembuluh darah
Stadium II  sama dengan stadium I
Stadium lanjut seperti sifilis III, tetapi tanpa kelainan pembuluh darah

Gejala klinis
Tidak menyerang jantung, pembuluh darah, otak, dan saraf
Tidak ada frambusia kongenital
T.pertenue masuk melalui lesi pada kulit
Penderita baru terbanyak pada musim hujan
Terbagi menjadi 3 stadium
Stadium I
Stadium II
Stadium lanjut

Stadium I
Umumnya tungkai bawah, tempat yang mudah trauma
Masa tunas 3-6 minggu
Papul eritematosa  besar  ulkus dengan dasar papilomatosa
Jaringan granulasi banyak mengeluarkan serum bercampur darah dengan banyak mengandung treponema
Serum kering  krusta kuning-hijau
Pembesaran KGB regional, konsistensi keras, tidak nyeri, tidak terjadi perlunakan
Menetap beberapa bulan  sembuh sendiri  sikatriks yang cekung dan atrofi

Stadium II
Setelah stadium I sembuh atau overlapping
Erupsi generalisata pada 3-12 bulan setelah penyakit berlangsung
Kelainan berkelompok, di sekeliling lubang badan muka, dan lipatan-lipatan
Papul-papul miliar  lentikular, tersusun korimbiform, arsinar, atau numular
Kelainan ini membasah, berkrusta, banyak mengandung treponema
Telapak kaki dapat terjadi keratoderma, jalannya seperti kepiting karena nyeri
Tulang panjang pada ekstrimitas atas dan bawah sering terserang
Polidaktilitis pada anak-anak, spina ventosa pada jari
Rontgen  rarefactio pada korteks dan destruksi pada perios


Stadium lanjut
Menyerang kulit, tulang, dan persendian, sifatnya destruktif
Terdiri atas nodus, guma, keratoderma pada telapak kaki dan tangan, gangosa, dan goundou

Nodus
Dapat melunak, pecah menjadi ulkus, dapat sembuh di tengah dan meluas ke perifer
Guma
Tungkai
Nodus tidak nyeri, keras, dasarnya dapat digerakkan  melunak  memecah dan meninggalkan ulkus yang curam (punched out),
dapat mendalam sampai ke tulang atau sendi  ankilosis dan deformitas
Tulang
Periostitis dan osteotitis pada tibia, ulna, metatarsal, dan metakarpal
Tibia berbentuk seperti pedang
Kista di tulang  Fraktur spontan
Gangosa
Mutilasi pada fosa nasalis, palatum mole  lubang
Suaranya khas menjadi sengau
Goundou
Eksositosis tulang hidung dan sekitarnya
Kanan-kiri batang hidung membesar


Diagnosis
Daerah tropik
Kelainan khas
Pemeriksaan lab

Pengobatan
Dewasa  Penisilin 2,4 juta unit
Anak < 12 tahun  ½ dosis dewasa
Alergi Penisilin  Eritromisin, tetrasiklin
Anak kecil  tidak boleh diberi Tetrasiklin

Related Posts

Post a Comment