-->

Belajar dari Kesalahan dan Berdamai dengan Keadaan

Post a Comment
Tadi malam, saya lupa menutup wadah lauk di dapur dengan rapat. Akibatnya, pagi ini saya menemukan lauk tersebut telah dimakan oleh tikus sebagian. Saya pun jadi ngedumel tidak karuan.

Sebenarnya kalo ditanya, siapa yang salah? Jawaban jujurnya adalah salah saya sendiri. Hewan tidak bisa disalahkan karena mereka tidak punya akal.

Tapi tetap saja saya sebel dan mengomeli makhluk tak berakal tersebut.

Setiap peristiwa tentu ada hikmahnya. Tentu saja saya mengambil pelajaran agar tidak sembarangan lagi dan belajar dari kesalahan tersebut. Hal ini bisa saya terima dengan keadaan.

Tapi urusan berdamai dengan keadaan memerlukan waktu penyesuaian. Akibat peristiwa tersebut, saya tidak bisa menikmati lauk ayam yang sudah saya masak semalam. Saya pun harus rela memasak dan makan dengan telur ceplok saja pagi ini.

Maka tidak bisa dipungkiri, saya pun jadi cemberut dan terus mengomeli tikus yang entah sedang bersembunyi di mana.

Kejadian tersebut sebenarnya hanya sebuah contoh kecil agar kita bisa belajar dari kesalahan dan berdamai dengan keadaan.

Setiap orang tentu pernah berbuat salah dan menempatkan dirinya sendiri dalam keadaan yang menyebabkannya menyesal.

Belajar dari kesalahan sudah semestinya dilakukan agar tidak mengalami situasi yang sama. Tapi pada beberapa kasus, masih ada orang yang terus melakukan kesalahan yang sama berkali-kali.

Pada kasus yang lain, seseorang bisa belajar dari kesalahan, tapi ia tidak bisa berdamai dengan keadaan. Ia biasanya mengalami penyesalan mendalam akan apa yang telah diperbuatnya di masa lalu. Akibatnya, orang ini pun terhenti dan tidak bisa meneruskan hidupnya agar lebih baik.

Nasi telah menjadi bubur. Tidak bisa dikembalikan menjadi nasi. Jalan terbaik adalah merubahnya menjadi bubur ayam. Inilah yang disebut berdamai dengan keadaan. Kita menerima dengan lapang semua yang sudah terjadi kemudian merubahnya menjadi sesuatu yang berguna.

Saya memberikan sisa ayam kepada kucing. Mungkin ini rezekinya hari ini. Meskipun hanya telur ceplok, saya beruntung masih bisa sarapan pagi ini

Related Posts

Post a Comment